Name Server di FreeBSD

Bagian 7

Name Service

Unix FreeBSD sudah include didalamnya BIND (Berkeley Internet Name Domain). Software bind ini digunakan untuk Name Service. Ada baiknya jika anda telah mengetahui dan memahami sebelumnya konsep DNS sehingga nanti akan sangat membantu dalam installasi.

Dalam komunikasi data dengan protocol TCP/IP untuk mengenal satu dengan yang lain menggunakan alamat IP atau IP address, dan itu tidak menjadi masalah. Tetapi bagi orang awam itu menjadi sangat bermasalah, karena untuk menghafal sekian alamat dengan alamat IP sangat tidak mungkin dan tidak manusiawi. Dengan nama maka menjadi manusiawi dan mudah dihafal orang seperti contoh www.umm.ac.id, mail.umm.ac.id, www.itb.ac.id dan lain lain.

DNS ini menjadi penting karena masalah tersebut. DNS merupakan aplikasi yang menterjemahkan IP address ke nama atau sebaliknya. Proses menterjemahkan dari IP address ke nama disebut dengan resolving dan proses menterjemahkan nama ke ip address disebut dengan reverse.

Nama domain dipisahkan oleh beberapa top level domain (TLD), antara lain .com, .gov, .edu, .org, dan lain lain, sedangkan TLD di negara negara diwakili dengan id (indonesia), my (malaysia) dan lainnya. Di indonesia TLD dibagi dengan beberapa sub domain atau TLD tinggat 2 yaitu, .co.id, web.id, ac.id, .go.id dan lain sebagainya. Dari beberapa bagian TLD tingkat 2 di bawahnya terdapat institusi yang mendaftar ke pemegang TLD id yaitu IDNIC (http://www.idnic.net.id)

Domain domain tersebut tidak seluruhnya ditampung dalam root dns dan biasanya hanya memegang TLD saja dan kemudian mendelegasikan setiap masing masing TLD ke TLD dibawahnya.

Untuk Membuat DNS server ada 3 jenis yang digunakan :

  1. Cache

Jenis ini tidak memiliki catatan (record) dari nama host atau domain tertentu. Dia akan menyimpan record yang diminta oleh client kemudian mencatatnya dalam cache dalam waktu tertentu. Konfigurasi ini sangat mudah.

  1. Primary Master

Memegang domain atau zone tertentu sebuah atau lebih domain yang dikelolanya. Jika subuah server diset sebagai primary maka dia bertanggung jawab pada zone yang dikelola, artinya segala perubahan record database terdapat disana. Jika zona didelegasikan dalam beberapa secondary server maka server primary merupakan pusat database zone yang dikelola. Jika dalam database tersebut terjadi perubahan berdasarkan serial number, maka server secondary akan merubah dengan meminta data baru yang berubah dari primary server.

  1. Secondary (slave)

Merupakan backup dari primary server. Jika sebuah zone didelegasikan dalam beberapa name server salah satu dari beberapa server tersebut merupakan primary dan yang lainnya adalah secondarynya. Setiap secondary akan melakukan chek dan updating database dari primary jika primary mengalami perubahan.

Jika server primary sedang mengalami kerusakan (crash) atau gangguan teknis lain maka dengan mudah server secondary dapat digunakan tempat bertanya (resolving) terhadap zona domain yang dikelola dengan data record yang paling akhir. Ini untuk menjaga agar domain tersebut tidak sampai hilang dari peredaran di internet (J).

 

Konfigurasi Zone File

Zone file mengikuti standard penulisan resource record sebagai berikut :

Ø  SOA (Start of Authority)

Fungsi             Mendefinisikan hostname yang merupakan awal dari suatu zone. Untuk setiap zone hanya memiliki sebuah SOA dan didekarasikan pada awal zone file.

Format           

              [zone] IN     SOA    origin contact (

                           serial_number

                           refresh_number

                           retry_number

                           expire_number

                           minimum_number

                           )

 

Komponen SOA record

Zone Mendifinisikan zone yang menjadi otoritas name server. Dapat langsung mencantumkan domain name absolut, atau menggunakan karakter “@” jika zone yang ditunjuk sama dengan zone yang dideklarasikan dalam named.conf
Origin Mendeklarasikan hostname yang merupakan primary master untuk domain atau zone sebelumnya.
Contact E-mail address pengelola domain yang bersangkutan karakter set “@” diganti dengan “.”
serial_number Nomor seri identifikasi zone. Jika terjadi perubahan pada database diperlukan pula perubahan pada serial ini. Ini digunakan oleh secondary server jika melakukan transfer zone cukup dengan memeriksa serial, jika terjadi perubahan maka dilakukkan transfer zone dan jika tidak ada perubahan secondary server tetap memakai database yang lama.
refresh_number Waktu yang diperlukan secondary server untuk melakukan perubahan zone file dari primary server. Biasanya harian 1 hari (24×3600 second)
retry_number Waktu tunggu secondary server untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap primary server jika tidak memberikan respon saat refresh. Biasanya sekitar 1 jam atau (3600 second)
expire_number Waktu yang diperlukan jika secondary server tidak dapat melakukan zone-refresh setelah waktu tersebut maka secondary server akan menghapus zone file tersebut.
minimum_number Menentukan nilai default TTL (time to live dalam second), interval waktu yang di perbolehkan bagi sembarang name server meng-cache data. Setelah interval ini terlewati, name server harus menghapus data-cache dan mengambil data yang baru dari name server authoritative.

 

Contoh                       

@       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                2001052601      ; Nomor Seri

                                3600    ; Waktu Refresh

                                900     ; Waktu Retry

                                3600000 ; waktu Expire

                                3600 )  ; Minimum

 

Ø  NS

Fungsi             Merupakan authoritative server untuk domain-name yang disebutkan sebelumnya. Fungsi ini juga digunakan dalam pendelegasian name server. Di Indonesia (IDNIC) zona domain biasanya terdapat 5 nameserver yang dapat di daftarkan.

Format           

              [domain] IN   NS     [hostname.domain]

 

Contoh                       

              @       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                2001052601      ;Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

IN      NS      dns1.umm.ac.id.

IN      NS      dns2.umm.ac.id.

IN      NS      ipv6.umm.ac.id.

 

Ø  A

Fungsi             Memetakan nama host ke IP address

Format           

              [name] IN     A      [IP address]

 

Contoh                       

              ipv6  IN    A      10.10.1.2

              dns1   IN     A      10.10.1.5

              dns2   IN     A      10.10.0.5

 

Ø  PTR

Fungsi             Memetakan IP address ke nama host.

Format           

              [IP address]  IN     PTR    [hostname.domain]

Contoh           

1               IN      PTR     k3.umm.ac.id.

2               IN      PTR     ipv6.umm.ac.id.

3               IN      PTR     gate-radio.umm.ac.id.

      

Ø  CNAME

Fungsi             Mendefinisikan alias name atau nickname suatu host

Format           

              [name] IN     CNAME  [IP address]

 

Contoh                       

              dns1   IN     A      10.10.1.5

              www    IN     CNAME  dns1

 

Ø  MX

Fungsi             di gunakan untuk redirect mail untuk host ataupun suatu domain ke host yang berfungsi sebagai mail server atau relay server.        

Format           

                        [name] IN        MX [prefference]        [host]

Contoh                       

              $TTL 3600

@       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                2001052601      ;Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

IN      NS      dns1.umm.ac.id.

IN      NS      dns2.umm.ac.id.

IN      NS      ipv6.umm.ac.id.

IN      MX 400  unix.umm.ac.id.

 

;backbone groups

 

dns1          IN     A     10.10.1.5

unix          IN     A      10.10.0.3

unix         IN     MX 30  unix

dns2          IN     A      10.10.0.5

 

Ø  TEXT

Fungsi            

Format           

                        [domain]          IN        TEXT   [“Text”]

Contoh                       

$TTL 3600

@       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                2001052601      ;Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

        IN      NS      dns1.umm.ac.id.

        IN      NS      dns2.umm.ac.id.

        IN      NS      ipv6.umm.ac.id.

        IN      MX 300  dns1.umm.ac.id.

        IN      MX 400  unix.umm.ac.id.

        IN      TXT     “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG INTRANET”

 

HINFO            (host info)

Fungsi             Mendeklarasikan informasi singkat tentang perangkat keras dan sistem operasi yang digunakan suatu host.

Format           

                        [name]             IN        HINFO            hardware software

 

WKS (Well Know Service)

Fungsi             Memberikan informasi tentang layanan yang disediakan oleh suatu host atau tiap mesin.

Format           

                        [name]             IN        WKS    address protocol service

Contoh                       

              dns1          IN     A      10.10.1.5

                           IN     HINFO  PC/586 FreeBSD

                           IN     WKS    TCP    telnet smtp ftp

 

 

Konfigurasi BIND di FreeBSD

Direktory konfigurasi dalam name service terdapat dalam /etc/namedb disana terdapat beberapa file sebagai berikut

$ ll

total 5

-rw-r–r–  1 root  wheel   423 Mar 20  2000 PROTO.localhost.rev

-rwxr-xr-x  1 root  wheel   777 Mar 20  2000 make-localhost

-rw-r–r–  1 root  wheel   590 May 18 17:51 named.conf

-rw-r–r–  1 root  wheel  2843 Mar 20  2000 named.root

 

Pada file Proto.localhost.rev dan make-localhost adalah script file untuk membuat file database localhost.rev. untuk membuat file localhost.rev ini anda cukup mengubah mode dan menjalankan file script make.localhost

$ chmod 755 make-localhost

$ ./make-localhost

$ ll

total 5

-rw-r–r–  1 root  wheel   423 Mar 20  2000 PROTO.localhost.rev

-rw-r–r–  1 root  wheel   449 Nov  8  2000 localhost.rev

-rwxr-xr-x  1 root  wheel   777 Mar 20  2000 make-localhost

-rw-r–r–  1 root  wheel   590 May 18 17:51 named.conf

-rw-r–r–  1 root  wheel  2843 Mar 20  2000 named.root

 

Maka akan terdapat file baru dengan nama localhost.rev, file ini digunakan sebagai reverse localhost ip 127.0.0.1 loopback device. File ini dapat digunakan sebagai reference untuk membuat database zone yang lain. File /etc/namedb/localhost.rev

$ more localhost.rev

;       From: @(#)localhost.rev 5.1 (Berkeley) 6/30/90

; $FreeBSD: src/etc/namedb/PROTO.localhost.rev,v 1.6 2000/01/10 15:31:40 peter Exp $

;

; This file is automatically edited by the `make-localhost’ script in

; the /etc/namedb directory.

;

 

$TTL    3600

 

@       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                20010531        ; Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

        IN      NS      dns1.umm.ac.id.

1       IN      PTR     localhost.umm.ac.id.

 

  • Konfigurasi Zone-file

Database resolve domain merupakan memetakan nama ke ip address, dalam database ini juga diberi beberapa options lainnya. Database ini berisi nama-nama host dalam satu domain, jika didalamnya terdapat subdomain sebaiknya dibuat dalam database yang berbeda untuk memudahkan penanganannya.

Berikut sebuah contoh file untuk zone domain umm.ac.id :

 

$TTL 3600

@      IN     SOA    dns1.umm.ac.id. root.umm.ac.id.  (

                                2001052601      ;Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

              IN     NS     dns1.umm.ac.id.

              IN     NS    dns2.umm.ac.id.

              IN     MX 40  mx-in.umm.ac.id.

              IN     MX 50  mx-out.umm.ac.id.

IN    TXT   “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG”

 

dns1          IN     A      10.10.1.1

www           IN     CNAME  dns1.umm.ac.id.

 

dns2          IN     A      10.10.1.2

www.lib       IN     CNAME  dns2

 

mx-in         IN     A      10.10.1.3

              IN     MX 20  mx-in.umm.ac.id.

 

mx-out        IN     A      10.10.1.4

              IN     MX 10  mx-out

 

  • Konfigurasi Zone file untuk Reverse-domain

Untuk reverse-domain, digunakan PTR atau pointer record untuk memetakan IP address ke domain-name, berikut contohnya :

 

$TTL    3600

@       IN      SOA     dns1.umm.ac.id. sis.umm.ac.id.  (

                                20010603        ; Serial

                                3600    ; Refresh

                                900     ; Retry

                                3600000 ; Expire

                                3600 )  ; Minimum

                IN      NS      dns1.umm.ac.id.

                IN      NS      dns2.umm.ac.id.

 

 

1               IN      PTR     k3.umm.ac.id.

2               IN      PTR     ipv6.umm.ac.id.

3               IN      PTR     gate-radio.umm.ac.id.

4               IN      PTR     library.umm.ac.id.

5               IN      PTR     dns1.umm.ac.id.

6               IN      PTR     netbus.umm.ac.id.

7               IN      PTR     infra.umm.ac.id.

8               IN      PTR     digital.umm.ac.id.

9               IN      PTR     maxwell.umm.ac.id.

10              IN      PTR     daemon.umm.ac.id.

 

Named.conf Konfigurasi

File /etc/namedb/named.conf merupakan file konfigurasi utama dalam named (BIND). Disini terdapat beberapa bagian antara lain :

  • File konfigurasi

options {

        directory “/etc/namedb”;

        forwarders {

        10.10.0.1;

        };

};

 

Options ini digunakan sebagai petunjuk terhadap system yaitu letak konfigurasi file dalam direktory “/etc/namedb” dan options forwarders adalah merupakan options kepada named untuk bertanya kepada name server yang ditunjuk.

  • Pengaturan zone
  • Primary

zone “umm.ac.id” {

              type master;

              file “res/db.umm”;

};

            Server ini menunjukkan zone umm.ac.id diset sebagai master (primary) dan file databasenya terdapat pada direktory /etc/namedb/res dengan file db.umm

  • Primary reverse

zone “1.10.10.in-addr.arpa” {

        type master;

        file “rev/db.10.10.1”;

};

 

  • Secondary

zone “uu.ac-id.net” {

          type slave;

          file “res/db.uu.bak”;

          masters {

                10.10.1.2;

          };

};

  • Secondary reverse

zone “2.10.10.in-addr.arpa” {

        type master;

        file “rev/db.10.10.1”;

};

 

            Server ini menunjukkan sebagai slave (secondary) untuk zone uu.ac-id.net adalah file hasil transfer dari primary diletakkan pada direktory /etc/namedb/res dengan nama file db.uu.bak. Dan master atau primary name server nya adalah komputer dengan alamat 10.10.1.2.

  • Zone root

zone “.” {

        type hint;

        file “named.root”;

};

 

Zona root merupakan daftar database dns server root yang dipakai di internet.

Untuk menjalankan named anda dapat langsung mengetikkan

$ named –b /etc/namedb/named.conf

Atau dengan perintah ndc (named daemon control)

$ ndc start

 

dan untuk menghentikan

$ ndc stop

 

Konfigurasi pada file Startup

Untuk menjalankan named pada startup file dapat di letakkan di /etc/rc.conf dengan options sebagai berikut :

named_enable=”YES”

named_flags=”-b /etc/namedb/named.conf”

 

Atau dapat ditempatkan dari /etc/rc.local dengan baris sebagai berikut :

#!/bin/sh

/usr/sbin/named –b /etc/namedb/named.conf

 

Konfigurasi Resolver

            File /etc/resolv.conf adalah konfigurasi untuk menunjukan pada system terhadap domain name service. Seperti sebagai berikut :

 

domain  umm.ac.id

nameserver      10.10.1.1

 

Perintah nslookup

Pengujian name server dapat dilakukan dengan perintah nslookup. Jika konfigurasi resolver sudah terpasang maka perintah ini dapat digunakan.

$ nslookup

Default Server:  dns1.umm.ac.id

Address:  10.10.1.1

> www.umm.ac.id

Server:  in-dns1.umm.ac.id

Address:  10.10.1.5

 

Name:    www.umm.ac.id

Address:  10.10.0.1

 

 

> ls -d umm.ac.id.

[in-dns1.umm.ac.id]

$ORIGIN umm.ac.id.

@                       1H IN SOA       dns1 root (

                                        2001052601      ; serial

                                        1H              ; refresh

                                        15M             ; retry

                                        5w6d16h         ; expiry

                                        1H )            ; minimum

 

                        1H IN NS        dns1

                        1H IN NS        dns2

                        1H IN NS        ipv6

                        1H IN TXT       “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG INTRANET”

                        1H IN MX        300 dns2

                        1H IN MX        400 @

                        1H IN MX        30 @

                        1H IN A         10.10.0.3

k2                      1H IN MX        30 k2

                        1H IN A         10.10.0.17

                        1H IN A         10.10.0.8

k3                      1H IN MX        30 k3

                        1H IN A         10.10.0.18

                        1H IN A         10.10.1.1

ftp                     1H IN CNAME     ns1

 

 

@                       1H IN SOA       dns1 root (

                                        2001052601      ; serial

                                        1H              ; refresh

                                        15M             ; retry

                                        5w6d16h         ; expiry

                                        1H )            ; minimum

 

 

 

> set type=any

> umm.ac.id.

Server:  in-dns1.umm.ac.id

Address:  10.10.1.5

 

umm.ac.id       text = “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG INTRANET”

umm.ac.id       preference = 300, mail exchanger = dns2.umm.ac.id

umm.ac.id       preference = 400, mail exchanger = umm.ac.id

umm.ac.id       nameserver = dns1.umm.ac.id

umm.ac.id       nameserver = dns2.umm.ac.id

umm.ac.id       nameserver = ipv6.umm.ac.id

umm.ac.id

        origin = dns1.umm.ac.id

        mail addr = root.umm.ac.id

        serial = 2001052601

        refresh = 3600 (1H)

        retry   = 900 (15M)

        expire  = 3600000 (5w6d16h)

        minimum ttl = 3600 (1H)

umm.ac.id       preference = 30, mail exchanger = umm.ac.id

umm.ac.id       internet address = 10.10.0.3

umm.ac.id       nameserver = dns1.umm.ac.id

umm.ac.id       nameserver = dns2.umm.ac.id

umm.ac.id       nameserver = ipv6.umm.ac.id

dns2.umm.ac.id  internet address = 10.10.0.5

dns2.umm.ac.id  internet address = 10.10.0.33

dns2.umm.ac.id  internet address = 10.10.0.49

dns2.umm.ac.id  internet address = 10.10.0.65

umm.ac.id       internet address = 10.10.0.3

dns1.umm.ac.id  internet address = 10.10.1.5

dns1.umm.ac.id  internet address = 10.10.1.93

ipv6.umm.ac.id  internet address = 10.10.1.2

 

> itb.ac.id.

Server:  in-dns1.umm.ac.id

Address:  10.10.1.5

 

Non-authoritative answer:

itb.ac.id

        origin = ns1.itb.ac.id

        mail addr = dnsadmin.itb.ac.id

        serial = 2001052600

        refresh = 86400 (1D)

        retry   = 3600 (1H)

        expire  = 2592000 (4w2d)

        minimum ttl = 43200 (12H)

itb.ac.id       preference = 30, mail exchanger = mx.itb.ac.id

itb.ac.id       preference = 40, mail exchanger = mxw.itb.ac.id

itb.ac.id       preference = 10, mail exchanger = mx-in.itb.ac.id

itb.ac.id       preference = 20, mail exchanger = mx-out.itb.ac.id

 

Authoritative answers can be found from:

ac.id   nameserver = ns1.id

ac.id   nameserver = ns2.id

ac.id   nameserver = ns.ac.id

ac.id   nameserver = ns1.iptek.net.id

ac.id   nameserver = ns1.regex.com

ac.id   nameserver = svc01.apnic.net

ac.id   nameserver = ns1.rad.net.id

ac.id   nameserver = willamette.cbn.net.id

ac.id   nameserver = muara.idnic.net.id

mx.itb.ac.id    internet address = 167.205.23.13

mx.itb.ac.id    internet address = 202.249.47.37

mx.itb.ac.id    internet address = 167.205.23.251

mxw.itb.ac.id   internet address = 203.130.202.66

mx-in.itb.ac.id internet address = 167.205.23.252

mx-in.itb.ac.id internet address = 202.249.47.36

ns1.id  internet address = 202.155.30.227

Download File pdf

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *